NAMA :
RURI NUR AINI
NIM :
12650022
KELAS : A
Topologi
bus merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi
menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung
network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah
dihubungkan satu sama lain.
Kesulitan
utama dari penggunaan kabel sepaksi adalah sulit untuk mengukur apakah kabel
sepaksi yang digunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak
sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card)
yang digunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan
maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis
fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan
dengan client atau node.).
Pada
topologi bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel
connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu
saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke
jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan men tap Ethernetnya sepanjang kabel.
Instalasi
jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer.
Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data
karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka
akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
1.
Ciri-ciri :
o
Teknologi lama, dihubungkan dengan
satu kabel dalam satu baris
o
Tidak membutuhkan peralatan aktif
untuk menghubungkan terminal/computer
o
Sangat berpengaruh pada unjuk kerja
komunikasi antar komputer, karena hanya bisa digunakan oleh satu computer
o
Kabel “cut” dan digunakan konektor
BNC tipe T
o
Diujung kabel dipasang 50 ohm
konektor
o
Jika kabel putus maka komputer lain
tidak dapat berkomunikasi dengan lain
o
Susah melakukan pelacakan masalah
2.
Keunggulan dan kelemahan
§ Keunggulan topologi Bus
adalah
pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan
mudah tanpa mengganggu workstation lain.
§ Kelemahan dari topologi
adalah
bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan
mengalami gangguan.
3.
Karakteristik Topologi Bus
- Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
- Paling prevvalent karena sederhana dalam instalasi.
- Signal melewati 2 arah dengan satu kabel memungkinkan terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
- Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti.
- Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lain yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya dilewati signal.
Peralatan
atau Bahan Pada Topologi BUS
Persiapan yang dilakukan adalah
dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk
jaringan dengan Topologi Bus adalah:
a)
Kartu Jaringan (Network Interface
Card/ LAN Card)
Sebuah
kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah
motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat
dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC
terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.
b)
Kabel dan konektor
Kabel
yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel
coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk (
disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal
dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung
logam/metal dalam kabel tersebut.
Jenis
kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin
coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.Kabel Coaxial atau kabel
RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan
dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan
sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan
diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.
Konektor
yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor
BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
Konektor BNC Konektor BNC yang
dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung
Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
TBNC Adalah konektor yang
dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke
terminator untuk ujung jaringan.
Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC
Perbaikan
konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer
client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk
pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
1) Pemasangan Kartu
Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan pada
motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan
model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot
PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot
ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam
pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat
dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen
lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada
maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh
komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows
98, Windows 2000 dan windows XP.
2) Pemasangan Kabel pada Konektor
Pemasangan Kabel Coaxial dan
Konektor BNC Pemasangan Kabel Coaxial
dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short
atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat
sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi
yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga
sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan
dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus
tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC
harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan
menggunkan multimeter.
3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
Pemasangan Kabel Coaxial dengan
konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus. Pemasangan Kabel Coaxial dengan
konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector
dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu
kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan,
pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.
Apabila secara hardware semua telah
terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara
software yang dapat dilakukan dengan cara:
a.
Penginstallan
Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan
driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak
suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem
operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari
kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
b.
Pemilihan
Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
c.
Pengisian
IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
Kelas
Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan menjadi
lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada
tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh
sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C
dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak
banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
-
Field NetId; alamat jaringan logika
dari subnet dimana komputer dihubungkan
-
Field HostId; alamat device logical
secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
d.
Pemilihan
Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan
dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai
dapat dilakukan tindakan akhir yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan
perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu
jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui
apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:
1.
Pemeriksaan
ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan
tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
Ø Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah
terpasang dengan baik atau tidak
Ø Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau
konektor lain tidak mengalami short atau open,
Ø Pemasangan konektor tidak longgar
Ø Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver
kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang
digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan
baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
2.
Pengujian
konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan
dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.Dalam menu network tersebut kita
gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.
Pada dialog find computer kita
mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.Cara
pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik
pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah
masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah
dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara
lengkap.Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat
konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP
Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration)
memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja.
Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih
lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:>
IPCONFIG/ALL|MORE.
Dari tampilan IPCONFIG secara
keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :
a.
Host Name (Nama Komputer) adalah
Komp_7
b.
Diskripsi Kartu jaringannya adalah
menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c.
Physical Adapter adalah
00-02-44-27-25-73
d.
IP Addres adalah 10.1.1.7
e.
Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan
komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas
ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan
nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping untuk IP Address
10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan.
Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama
memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah
berjalan dengan baik.
Kelebihan
- -Harganya lebih murah bila dibandingkan dengan cara star, karena harga kabel yang digunakan lebih murah dan pada jaringan dengan topologi ini tidak dibutuhkan konsetrator.
-
Bila salah satu
komputer mati, tidak akan mengganggu komputer yang lain.
Kekurangan
-
Apabila terjadi kabel yang putus,
semua komputer tidak dapat digunakan.
-
Sering terjadi tabrakan file data
yang dikirim.
-
Untuk pengembangan ke arah yang
lebih luas mengalami hambatan.
Perkembangan Sistem BUS
Bus merupakan lintasan komunikasi
yang menghubungkan dua atau lebih komponenkomponen komputer. Sebuah bus yang
menghubungkan komponen-komponen utama computer disebut sebagai Bus System.
Biasanya sebuah Bus System terdiri dari 50 hingga 100 saluran yang terpisah.
Bus System dapat dibedakan atas:
a.
Data Bus ( Saluran Data )
b.
Address Bus ( Saluran Alamat )
c.
Control Bus ( Saluran Kendali )
Elemen-Elemen Rancangan Bus
a.
Jenis bus
1.
Dedicated
Merupakan metode di mana setiap bus ( saluran ) secara
permanen diberi fungsi atau subset fisik komponen komputer.
2.
Time Multiplexed
Merupakan metode penggunaan bus yang sama untuk berbagai
keperluan,sehingga menghemat ruang dan biaya.
b.
Metode Arbitrasi
Metode arbitrasi adalah metode pengaturan dari penggunaan
bus, dan dapat dibedakan atas :
1)
Tersentralisasi : menggunakan
arbiter sebagai pengatur sentral
2)
Terdistribusi : setiap bus memiliki
access control logic
c.
Timing
Timing berkaitan dengan cara terjadinya event yang diatur
pada bus system, dan dapat dibedakan atas :
1)
Synchronous
Terjadinya event pada bus ditentukan
oleh clock ( pewaktu )
2)
Asynchronous
Terjadinya sebuah event pada bus
mengikuti dan tergantung pada event sebelumnya
d.
Lebar Bus
Semakin lebar bus data, semakin besar bit yang dapat
ditransfer pada suatu saat.
e.
Jenis Transfer Data
Transfer
data yang menggunakan bus di antaranya adalah :
1.
Operasi Read
2.
Operasi Write
3.
Operasi Read Modify Write
4.
Operasi Read After Write
5.
Operasi Block
Perkembangan Bus
A.
Omnibus
(PDP-8)
-
Omnibus(PDP-8) merupakan sistem bus
yang diciptakan pada tahun 1964
-
Struktur bus
-
Omnibus terdiri dari 96 buah
lintasan signal yang terpisah, yang digunakan untuk membawa signal-signal
kontrol, alamat, dan data. Karena semua komponen-komponen sistem menggunakan
bersama sejumlah lintasan signal, penggunaannya harus dikontrololeh CPU.
-
Omnibus tidak memerlukan air
conditioned room.
B.
Unibus (PDP-11)
-
PDP-11 adalah serangkaian 16-bit minicomputer yang dijual oleh
Digital Equipment Corp dari tahun 1970, salah satu suksesi produk di PDP seri
ke 1990-an. The-PDP 11 menggantikan PDP-8 di banyak aplikasi real-time ,
walaupun kedua lini produk tinggal di paralel selama lebih dari 10 tahun. TPDP
11 memiliki fitur unik beberapa inovatif, dan lebih mudah untuk program
dibandingkan pendahulunya dengan penggunaan dari register umum
-
Fitur Desain PDP-11 mempengaruhi
desain mikroprosesor lain seperti Motorola 68000 serta sistem operasi lain dari
Peralatan Digital , juga mempengaruhi desain sistem operasi lain seperti CP / M
dan dengan demikian juga MS-DOS . Versi resmi pertama bernama Unix dirilis pada
PDP-11/20 tahun 1970. Ini menggunakan bahasa pemrograman C untuk mengambil
keuntungan dari fitur pemrograman PDP-11 seperti menulis ulang byte pengalamatan
untuk Unix dalam bahasa tingkat tinggi.
-
PDP-11 arsitektur
PDP-11 adalah sebuah set instruksi
arsitektur yang dikembangkan oleh Digital Equipment Corporation (DEC). Hal ini
dilaksanakan oleh unit pengolahan pusat (CPU) dan mikroprosesor yang digunakan
dalam minicomputer dengan nama yang sama.
-
Arsitektur
Multibus
Multibus adalah bus asynchronous
yang menampung perangkat dengan berbagai kecepatan transfer sementara tetap
menjaga maksimum throughput . Itu memiliki 20 baris alamat sehingga dapat
mencapai alamat hingga 1 Mb memori Multibus dan 1 Mb lokasi I/O. Multibus
Kebanyakan perangkat I / O hanya menterjemahkan 64 Kb pertama dari ruang alamat.
Multibus didukung multi-master dengan fungsionalitas yang memungkinkan untuk membagi
Multibus dengan prosesor ganda dan perangkat DMA lainnya. Bentuk standar
Multibus adalah 12-inch-wide (300 mm), 6,75-inci-dalam (171 mm) papan sirkuit
dengan dua tuas ejeksi di tepi depan. Papan memiliki dua bus. Bus P1 yang lebih
lebar dimana pin penugasan yang lebih luas didefinisikan oleh spesifikasi
Multibus. Bus P2 kedua yang lebih kecil juga didefinisikan sebagai bus pribadi.
-
Standar
Multibus
Multibus meliputi bus berikut:
·
Multibus System Bus - diadopsi
sebagai IEEE 796
·
P959 iSBX (I / O Bus Ekspansi) -
diadopsi sebagai IEEE P959
·
iLBX (Eksekusi Bus)
·
Multichannel I / O Bus
0 comments:
Post a Comment