Monday, 21 April 2014

Tugas (3) Topologi Bus



NAMA           : RURI NUR AINI
NIM               : 12650022
KELAS          : A



Topologi bus merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Kesulitan utama dari penggunaan kabel sepaksi adalah sulit untuk mengukur apakah kabel sepaksi yang digunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang digunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).
Pada topologi bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan men tap Ethernetnya sepanjang kabel.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

1.      Ciri-ciri :
o   Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris
o   Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/computer
o   Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa digunakan oleh satu computer
o   Kabel “cut” dan digunakan konektor BNC tipe T
o   Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor
o   Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain
o   Susah melakukan pelacakan masalah


2.      Keunggulan dan kelemahan
§  Keunggulan topologi Bus
adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
§  Kelemahan dari topologi
adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

3.      Karakteristik Topologi Bus
  1. Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
  2. Paling prevvalent karena sederhana dalam instalasi.
  3. Signal melewati 2 arah dengan satu kabel memungkinkan terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
  4. Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti.
  5. Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lain yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya dilewati signal.

Peralatan atau Bahan Pada Topologi BUS

Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
a)      Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.
b)      Kabel dan konektor
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.

Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
*      Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
*       TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
*      TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.

Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
1)       Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.
2)      Pemasangan Kabel pada Konektor
Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC  Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
3)      Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus. Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
4)      Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
a.          Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
b.      Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
c.       Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.

Kelas Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
-          Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
-          Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
d.      Pemilihan Workgroup
    Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:

1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:
1.      Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
Ø  Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak
Ø  Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,
Ø  Pemasangan konektor tidak longgar
Ø  Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
2.      Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :
a.       Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7
b.      Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c.       Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d.      IP Addres adalah 10.1.1.7
e.       Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik.



Kelebihan
  1. -Harganya lebih murah bila dibandingkan dengan cara star, karena harga kabel yang digunakan lebih murah dan pada jaringan dengan topologi ini tidak dibutuhkan konsetrator.
-          Bila salah satu komputer mati, tidak akan mengganggu komputer yang lain.

Kekurangan
-          Apabila terjadi kabel yang putus, semua komputer tidak dapat digunakan.
-          Sering terjadi tabrakan file data yang dikirim.
-          Untuk pengembangan ke arah yang lebih luas mengalami hambatan.


Perkembangan Sistem BUS

Bus merupakan lintasan komunikasi yang menghubungkan dua atau lebih komponenkomponen komputer. Sebuah bus yang menghubungkan komponen-komponen utama computer disebut sebagai Bus System. Biasanya sebuah Bus System terdiri dari 50 hingga 100 saluran yang terpisah.
Bus System dapat dibedakan atas:
a.       Data Bus ( Saluran Data )
b.      Address Bus ( Saluran Alamat )
c.       Control Bus ( Saluran Kendali )
Elemen-Elemen Rancangan Bus
a.       Jenis bus
1.      Dedicated
Merupakan metode di mana setiap bus ( saluran ) secara permanen diberi fungsi atau subset fisik komponen komputer.
2.      Time Multiplexed
Merupakan metode penggunaan bus yang sama untuk berbagai keperluan,sehingga menghemat ruang dan biaya.
b.      Metode Arbitrasi
Metode arbitrasi adalah metode pengaturan dari penggunaan bus, dan dapat dibedakan atas :
1)      Tersentralisasi : menggunakan arbiter sebagai pengatur sentral
2)      Terdistribusi : setiap bus memiliki access control logic
c.       Timing
Timing berkaitan dengan cara terjadinya event yang diatur pada bus system, dan dapat dibedakan atas :
1)      Synchronous
Terjadinya event pada bus ditentukan oleh clock ( pewaktu )
2)      Asynchronous
Terjadinya sebuah event pada bus mengikuti dan tergantung pada event sebelumnya
d.      Lebar Bus
Semakin lebar bus data, semakin besar bit yang dapat ditransfer pada suatu saat.
e.       Jenis Transfer Data
Transfer data yang menggunakan bus di antaranya adalah :
1.      Operasi Read
2.      Operasi Write
3.      Operasi Read Modify Write
4.      Operasi Read After Write
5.      Operasi Block

Perkembangan Bus
A.    Omnibus (PDP-8)
-          Omnibus(PDP-8) merupakan sistem bus yang diciptakan pada tahun 1964
-          Struktur bus
-          Omnibus terdiri dari 96 buah lintasan signal yang terpisah, yang digunakan untuk membawa signal-signal kontrol, alamat, dan data. Karena semua komponen-komponen sistem menggunakan bersama sejumlah lintasan signal, penggunaannya harus dikontrololeh CPU.
-          Omnibus tidak memerlukan air conditioned room.

B.      Unibus (PDP-11)

-          PDP-11 adalah serangkaian 16-bit minicomputer yang dijual oleh Digital Equipment Corp dari tahun 1970, salah satu suksesi produk di PDP seri ke 1990-an. The-PDP 11 menggantikan PDP-8 di banyak aplikasi real-time , walaupun kedua lini produk tinggal di paralel selama lebih dari 10 tahun. TPDP 11 memiliki fitur unik beberapa inovatif, dan lebih mudah untuk program dibandingkan pendahulunya dengan penggunaan dari register umum

-          Fitur Desain PDP-11 mempengaruhi desain mikroprosesor lain seperti Motorola 68000 serta sistem operasi lain dari Peralatan Digital , juga mempengaruhi desain sistem operasi lain seperti CP / M dan dengan demikian juga MS-DOS . Versi resmi pertama bernama Unix dirilis pada PDP-11/20 tahun 1970. Ini menggunakan bahasa pemrograman C untuk mengambil keuntungan dari fitur pemrograman PDP-11 seperti menulis ulang byte pengalamatan untuk Unix dalam bahasa tingkat tinggi.
-          PDP-11 arsitektur
PDP-11 adalah sebuah set instruksi arsitektur yang dikembangkan oleh Digital Equipment Corporation (DEC). Hal ini dilaksanakan oleh unit pengolahan pusat (CPU) dan mikroprosesor yang digunakan dalam minicomputer dengan nama yang sama.

-          Arsitektur Multibus
Multibus adalah bus asynchronous yang menampung perangkat dengan berbagai kecepatan transfer sementara tetap menjaga maksimum throughput . Itu memiliki 20 baris alamat sehingga dapat mencapai alamat hingga 1 Mb memori Multibus dan 1 Mb lokasi I/O. Multibus Kebanyakan perangkat I / O hanya menterjemahkan 64 Kb pertama dari ruang alamat. Multibus didukung multi-master dengan fungsionalitas yang memungkinkan untuk membagi Multibus dengan prosesor ganda dan perangkat DMA lainnya. Bentuk standar Multibus adalah 12-inch-wide (300 mm), 6,75-inci-dalam (171 mm) papan sirkuit dengan dua tuas ejeksi di tepi depan. Papan memiliki dua bus. Bus P1 yang lebih lebar dimana pin penugasan yang lebih luas didefinisikan oleh spesifikasi Multibus. Bus P2 kedua yang lebih kecil juga didefinisikan sebagai bus pribadi.

-          Standar Multibus
Multibus meliputi bus berikut:
·          Multibus System Bus - diadopsi sebagai IEEE 796
·          P959 iSBX (I / O Bus Ekspansi) - diadopsi sebagai IEEE P959
·          iLBX (Eksekusi Bus)
·          Multichannel I / O Bus

0 comments:

Post a Comment

Monday, 21 April 2014

Tugas (3) Topologi Bus

Posted by Unknown at 05:09


NAMA           : RURI NUR AINI
NIM               : 12650022
KELAS          : A



Topologi bus merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Kesulitan utama dari penggunaan kabel sepaksi adalah sulit untuk mengukur apakah kabel sepaksi yang digunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang digunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).
Pada topologi bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan men tap Ethernetnya sepanjang kabel.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

1.      Ciri-ciri :
o   Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris
o   Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/computer
o   Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa digunakan oleh satu computer
o   Kabel “cut” dan digunakan konektor BNC tipe T
o   Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor
o   Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain
o   Susah melakukan pelacakan masalah


2.      Keunggulan dan kelemahan
§  Keunggulan topologi Bus
adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
§  Kelemahan dari topologi
adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

3.      Karakteristik Topologi Bus
  1. Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
  2. Paling prevvalent karena sederhana dalam instalasi.
  3. Signal melewati 2 arah dengan satu kabel memungkinkan terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
  4. Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti.
  5. Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lain yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya dilewati signal.

Peralatan atau Bahan Pada Topologi BUS

Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
a)      Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.
b)      Kabel dan konektor
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.

Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
*      Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
*       TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
*      TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.

Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
1)       Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.
2)      Pemasangan Kabel pada Konektor
Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC  Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
3)      Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus. Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
4)      Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
a.          Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
b.      Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
c.       Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.

Kelas Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
-          Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
-          Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
d.      Pemilihan Workgroup
    Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:

1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:
1.      Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
Ø  Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak
Ø  Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,
Ø  Pemasangan konektor tidak longgar
Ø  Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
2.      Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :
a.       Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7
b.      Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c.       Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d.      IP Addres adalah 10.1.1.7
e.       Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik.



Kelebihan
  1. -Harganya lebih murah bila dibandingkan dengan cara star, karena harga kabel yang digunakan lebih murah dan pada jaringan dengan topologi ini tidak dibutuhkan konsetrator.
-          Bila salah satu komputer mati, tidak akan mengganggu komputer yang lain.

Kekurangan
-          Apabila terjadi kabel yang putus, semua komputer tidak dapat digunakan.
-          Sering terjadi tabrakan file data yang dikirim.
-          Untuk pengembangan ke arah yang lebih luas mengalami hambatan.


Perkembangan Sistem BUS

Bus merupakan lintasan komunikasi yang menghubungkan dua atau lebih komponenkomponen komputer. Sebuah bus yang menghubungkan komponen-komponen utama computer disebut sebagai Bus System. Biasanya sebuah Bus System terdiri dari 50 hingga 100 saluran yang terpisah.
Bus System dapat dibedakan atas:
a.       Data Bus ( Saluran Data )
b.      Address Bus ( Saluran Alamat )
c.       Control Bus ( Saluran Kendali )
Elemen-Elemen Rancangan Bus
a.       Jenis bus
1.      Dedicated
Merupakan metode di mana setiap bus ( saluran ) secara permanen diberi fungsi atau subset fisik komponen komputer.
2.      Time Multiplexed
Merupakan metode penggunaan bus yang sama untuk berbagai keperluan,sehingga menghemat ruang dan biaya.
b.      Metode Arbitrasi
Metode arbitrasi adalah metode pengaturan dari penggunaan bus, dan dapat dibedakan atas :
1)      Tersentralisasi : menggunakan arbiter sebagai pengatur sentral
2)      Terdistribusi : setiap bus memiliki access control logic
c.       Timing
Timing berkaitan dengan cara terjadinya event yang diatur pada bus system, dan dapat dibedakan atas :
1)      Synchronous
Terjadinya event pada bus ditentukan oleh clock ( pewaktu )
2)      Asynchronous
Terjadinya sebuah event pada bus mengikuti dan tergantung pada event sebelumnya
d.      Lebar Bus
Semakin lebar bus data, semakin besar bit yang dapat ditransfer pada suatu saat.
e.       Jenis Transfer Data
Transfer data yang menggunakan bus di antaranya adalah :
1.      Operasi Read
2.      Operasi Write
3.      Operasi Read Modify Write
4.      Operasi Read After Write
5.      Operasi Block

Perkembangan Bus
A.    Omnibus (PDP-8)
-          Omnibus(PDP-8) merupakan sistem bus yang diciptakan pada tahun 1964
-          Struktur bus
-          Omnibus terdiri dari 96 buah lintasan signal yang terpisah, yang digunakan untuk membawa signal-signal kontrol, alamat, dan data. Karena semua komponen-komponen sistem menggunakan bersama sejumlah lintasan signal, penggunaannya harus dikontrololeh CPU.
-          Omnibus tidak memerlukan air conditioned room.

B.      Unibus (PDP-11)

-          PDP-11 adalah serangkaian 16-bit minicomputer yang dijual oleh Digital Equipment Corp dari tahun 1970, salah satu suksesi produk di PDP seri ke 1990-an. The-PDP 11 menggantikan PDP-8 di banyak aplikasi real-time , walaupun kedua lini produk tinggal di paralel selama lebih dari 10 tahun. TPDP 11 memiliki fitur unik beberapa inovatif, dan lebih mudah untuk program dibandingkan pendahulunya dengan penggunaan dari register umum

-          Fitur Desain PDP-11 mempengaruhi desain mikroprosesor lain seperti Motorola 68000 serta sistem operasi lain dari Peralatan Digital , juga mempengaruhi desain sistem operasi lain seperti CP / M dan dengan demikian juga MS-DOS . Versi resmi pertama bernama Unix dirilis pada PDP-11/20 tahun 1970. Ini menggunakan bahasa pemrograman C untuk mengambil keuntungan dari fitur pemrograman PDP-11 seperti menulis ulang byte pengalamatan untuk Unix dalam bahasa tingkat tinggi.
-          PDP-11 arsitektur
PDP-11 adalah sebuah set instruksi arsitektur yang dikembangkan oleh Digital Equipment Corporation (DEC). Hal ini dilaksanakan oleh unit pengolahan pusat (CPU) dan mikroprosesor yang digunakan dalam minicomputer dengan nama yang sama.

-          Arsitektur Multibus
Multibus adalah bus asynchronous yang menampung perangkat dengan berbagai kecepatan transfer sementara tetap menjaga maksimum throughput . Itu memiliki 20 baris alamat sehingga dapat mencapai alamat hingga 1 Mb memori Multibus dan 1 Mb lokasi I/O. Multibus Kebanyakan perangkat I / O hanya menterjemahkan 64 Kb pertama dari ruang alamat. Multibus didukung multi-master dengan fungsionalitas yang memungkinkan untuk membagi Multibus dengan prosesor ganda dan perangkat DMA lainnya. Bentuk standar Multibus adalah 12-inch-wide (300 mm), 6,75-inci-dalam (171 mm) papan sirkuit dengan dua tuas ejeksi di tepi depan. Papan memiliki dua bus. Bus P1 yang lebih lebar dimana pin penugasan yang lebih luas didefinisikan oleh spesifikasi Multibus. Bus P2 kedua yang lebih kecil juga didefinisikan sebagai bus pribadi.

-          Standar Multibus
Multibus meliputi bus berikut:
·          Multibus System Bus - diadopsi sebagai IEEE 796
·          P959 iSBX (I / O Bus Ekspansi) - diadopsi sebagai IEEE P959
·          iLBX (Eksekusi Bus)
·          Multichannel I / O Bus

0 comments on "Tugas (3) Topologi Bus"

Post a Comment

 

Catatanku Template by Ipietoon Cute Blog Design