Saturday, 15 March 2014

Laporan (2) Sinyal Analog


PRAKTIKUM II
SINYAL ANALOG

A.    Tujuan
a.      Mahasiswa mampu memahami sinyal analog

B.     Dasar Teori
Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk gelombang kontinu (continous varying). Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variabel dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phasa.
o Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
o Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
o Phasa adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

Salah satu contoh sinyal analog yang paling mudah adalah suara.
A.    PERALATAN
1.      Osiloskop
2.      PC/Komputer
3.      Radio
4.      Earphone
5.      Cutter


B.     LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1.      Masukan Kabel Power pada Socket Input 220 V yang terdapat pada bagian belakang Osiloskop.
2.      Masukan Socket Probe Osiloskop pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 ( Y ).
3.      Masukan Kabel Power ( Steker ) pada stop kontak.
4.       Atur MODE pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 ( Y ).
5.      Atur COUPLING pada AC / DC & SOURCE pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 (Y).
6.      Hidupkan Osiloskop dengan menekan tombol power & lampu indikatorpun akan menyala.
7.      Kalau di layar osiloskop belum ada tampilan garis horisontal maka atur holdoff pada posisi auto & pada level tombol lock di tekan.
8.      Setelah ada tampilan garis horisontal pada layar osiloskop atur focus & intensitas cahaya agar tampilan gelombang enak dilihat.
9.      Hubungkan Ujung Probe Osiloskop pada antena radio yang sedang dinyalakan.
10.  Pada layar akan tampil gelombang analog.
11.  Atur posisi vertikal & horisontal gelombang agar mudah dalam melakukan penghitungan Periode, Frekuensi, Vpp, Vp dan VRMS
12.  Atur Time/Div pada 5 ms, Volt/Div pada posisi 0,2 V dan trigger = 0,120 V
13.  Untuk menghitung Periode menggunakan rumus :
T = Div Horisontal x Time/Div = …. S
14.  Untuk menghitung Frekuensi menggunakan rumus:
F = 1/T = … Hz
15.  Untuk menghitung Volt Peak to Peak menggunakan rumus:
Vpp = Div Vertikal x Volt/Div = ... Vpp
16.  Untuk menghitung Volt Peak menggunakan rumus:
Vp = Vpp / 2= ... Vp
17.  Untuk menghitung Volt RMS (Root Mean Square) menggunakan rumus:
VRMS = Vp x 70,7% = Vp x 0,707 = … VRMS


0 comments:

Post a Comment

Saturday, 15 March 2014

Laporan (2) Sinyal Analog

Posted by Unknown at 03:34

PRAKTIKUM II
SINYAL ANALOG

A.    Tujuan
a.      Mahasiswa mampu memahami sinyal analog

B.     Dasar Teori
Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk gelombang kontinu (continous varying). Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variabel dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phasa.
o Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
o Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
o Phasa adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

Salah satu contoh sinyal analog yang paling mudah adalah suara.
A.    PERALATAN
1.      Osiloskop
2.      PC/Komputer
3.      Radio
4.      Earphone
5.      Cutter


B.     LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1.      Masukan Kabel Power pada Socket Input 220 V yang terdapat pada bagian belakang Osiloskop.
2.      Masukan Socket Probe Osiloskop pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 ( Y ).
3.      Masukan Kabel Power ( Steker ) pada stop kontak.
4.       Atur MODE pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 ( Y ).
5.      Atur COUPLING pada AC / DC & SOURCE pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 (Y).
6.      Hidupkan Osiloskop dengan menekan tombol power & lampu indikatorpun akan menyala.
7.      Kalau di layar osiloskop belum ada tampilan garis horisontal maka atur holdoff pada posisi auto & pada level tombol lock di tekan.
8.      Setelah ada tampilan garis horisontal pada layar osiloskop atur focus & intensitas cahaya agar tampilan gelombang enak dilihat.
9.      Hubungkan Ujung Probe Osiloskop pada antena radio yang sedang dinyalakan.
10.  Pada layar akan tampil gelombang analog.
11.  Atur posisi vertikal & horisontal gelombang agar mudah dalam melakukan penghitungan Periode, Frekuensi, Vpp, Vp dan VRMS
12.  Atur Time/Div pada 5 ms, Volt/Div pada posisi 0,2 V dan trigger = 0,120 V
13.  Untuk menghitung Periode menggunakan rumus :
T = Div Horisontal x Time/Div = …. S
14.  Untuk menghitung Frekuensi menggunakan rumus:
F = 1/T = … Hz
15.  Untuk menghitung Volt Peak to Peak menggunakan rumus:
Vpp = Div Vertikal x Volt/Div = ... Vpp
16.  Untuk menghitung Volt Peak menggunakan rumus:
Vp = Vpp / 2= ... Vp
17.  Untuk menghitung Volt RMS (Root Mean Square) menggunakan rumus:
VRMS = Vp x 70,7% = Vp x 0,707 = … VRMS


0 comments on "Laporan (2) Sinyal Analog"

Post a Comment

 

Catatanku Template by Ipietoon Cute Blog Design