Hari ini sama dengan hari itu
Saat aku dan langit saling menatap
Saling mengerti
Sakit,,
Berat,,
Menahannya...
Sampai saatnya kami tidak mampu lagi
Langit yang membasahi jendela kamarku
Dan aku pun membasahi pipiku
Jatuh begitu deras
Jeritku dan petirnya saling berirama
Membuat hati semakin sesak
Dan sulit untuk bernafas
Ku peluk diriku agar tenang...
Saatku lelah akan ku susun kata
Fikiranku masih melayang
Hatiku masih bimbang
Mulut pun belum menemukan kata yang tepat
Betapa susahnya kata yang ingin ku ucap
Bolehkah aku?
Pantaskah aku?
Siapalah aku?
Kata itu mengganggu sekali
Menggangguku untuk bilang
I LOVE YOU
Saturday, 1 October 2016
Friday, 16 September 2016
SUDDENLY
Aku tak bisa berkata apapun
Tak ada kata satupun yang dapat keluar dari
mulutku
Karena aku sudah tak tau lagi cara untuk
melihatmu
Sementara didalam sana
Di tempat
yang jauh didalam hatiku
Sebuah rindu yang sangat menyakitiku
Ku berjalan sendiri, sungguh aku sendiri
Sebuah rindu yang sangat menyakitiku
Ku berjalan sendiri, sungguh aku sendiri
Aku harap itu senyummu saat ku melihat ke
belakang
Dan kau temukanku yang takut sendirian
Dan kau temukanku yang takut sendirian
Dengan senyum itu, kau temaniku berjalan
Aku takkan takut lagi
Nampaknya, hanya bayangmu
Yang akan terlihat berdiri dibelakangku
Sepanjang hari aku berjalan
Dengan perasaan yang membingungkan ini
Itu kamu atau hanya bayangmu?
Tiba-tiba aku berhenti berjalan
Begitu takut untuk melihat kebelakang
Aku menangis di sisa jalanku
Sekarang katakanlah...
Sekarang katakanlah...
Katakan apa yang harus ku lakukan?
Sekarang katakanlah...
Bahwa itu kamu, di belakangku
Aku menginginkanmu..
Ini membuatku merasa gila
Tak hentiku berharap untuk bertemu
Rasa ini benar akan membunuhku
Tidak..
Tidak..
Jangan ragu
Aku mohon datanglah padaku sekarang
Aku tidak baik-baik saja untuk berjalan sendiri
Jangan katakan aku baik berjalan tanpamu
Setidaknya berjanjilah padaku
Aku tidak baik-baik saja untuk berjalan sendiri
Jangan katakan aku baik berjalan tanpamu
Setidaknya berjanjilah padaku
Datanglah dalam tidurku
Katakan kau merindukanku
Agar ku tetap ingat suaramu
Serta senyummu
Aku benar menginginkanmu
Benar membuatku sangat gila
Apalagi yang ku bisa selain berharap?
Tidak bisakah kau datang padaku sekarang?
Aku mohon datanglah padaku sekarang
Rasa Ini Bisa Membunuhku
Aku mohon...
Aku mohon...
NB: begitu menyakitkan, aku benar-benar menangis menulisnya wkwkwk alaaay... hiks
Labels:
Rury
Thursday, 7 January 2016
Surat untuk Calon Suami
Assalamualaikum kanda yang kuimpikan,,,
Bagaimana kabarmu hari ini? Sudahkah
kau bsuh wajahmu dengan sucinya air wudhu, yang membuat wajah bersahajamu
diliputi cahaya? Sudahkah malam tadi kau habiskan sepertiganya dengan
bermunajat kepada-Nya? Sudahkah kau bulatkan azzam-mu untuk istiqamah di jaan-Nya?
Kanda...
Tegakkan bahumu, sempurnakan
semangatmu, penuhi dadamu dengan nama-Nya, jemputlah rizkimu dengan
sungguh-sungguh. Aku mengantarmu dengan selempang doa yang tersampir di bahu
angin. Semoga hari ini Allah melimpahkan keberkahan disetiap tarikan nafasmu. Penuhi
pundi-pundi amalmu dengan kebaikan, jangan sisakan sedikit pun waktumu untuk
kesia-siaan.
Malam nanti, aku kembali
menunggumu dalam hening doa-doaku. Sandarkan hatimu pada-Nya, agar Dia
memberimu kekuatan. Semoga esok hari kau tak lagi ragu menjemputku, menemani
hari-harimu.
Siapapun engkau, dimanapun
berada, semoga Allah menjagamu, hingga tibba waktunya perjuangan panjangu tak lagi
sendiri. Maka, kukuhkanlah kembali semangatmu. Semoga esok hari kau tak lagi ragu
untuk hadir menjemputku.
Wassalam...
“Ya Allah jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorng yang
melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang
yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tiada aku terjatuh dalam jurag cinta semu.
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu
melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam-Mu.
Ya Allah, jika Kau Halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku
melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu yng abadi
hanya kepada-Mu.”
Labels:
Rury
~ Pemuda ~
Sebuah Syair yang saya kutip dari Muhammad
Iqbal
~ Pemuda ~
Dia pribadi yang
muslim
Berhati emas,
berpotensi prima
Yang dikala damai
Anggun petaka kijang
dari padang peburuan
Yang dikala perang
Perkasa bak harimau
kumbang
Dia perpaduan manis
empedu
Satu kali dengan
kawan
Lain kali dengan lawan
Yang lembut dalam
berbahasa
Yang teguh membawa
suluh
Angannya sederhana
Citanya mulia
Tinggi dalam
keutamaan dalam hati-hati
Tinggi budi, rendah
hati
Dialah sutera halus
ditengah sahabat tulus
Dialah baja
Ditentangnya musuh
durhaka
Dia bagai gerimis
atau embun tiris
Yang memekarkan
bunga-bunga
Yng melambaikan
tagkai-tangkai
Dia juga putting beliung
Yang melemparkan
ombak menggunung
Yang mengguncangkan
lau ke relung-relung
Dialah gemericik air
di taman sari, asri
Dia juga penumbang
segala belantara
Segala sahara
Dialah pertautan
Agung Iman Abu Bakar
Perkasa Ali
Teguhnya Salman
Mandirinya di tengah
massa yang bergoyang
Ibarat entera ulama
di tengah gulita sahara
Dia pilih Syahid Fi Sabilillah atas segala kursi
dan upeti
Dia menuju bintang
menggapai malaikat
Dia tentang tindak
kuffar pola aniya dimana saja
Maka nilainy pun
membumbung tinggi
Harganya semakin tak
terperi
Maka siapakah yang
sanggup membelinya?
Kecuali Rabb-nya
Labels:
Rury
Subscribe to:
Posts (Atom)
Saturday, 1 October 2016
Aku dan Langit
Hari ini sama dengan hari itu
Saat aku dan langit saling menatap
Saling mengerti
Sakit,,
Berat,,
Menahannya...
Sampai saatnya kami tidak mampu lagi
Langit yang membasahi jendela kamarku
Dan aku pun membasahi pipiku
Jatuh begitu deras
Jeritku dan petirnya saling berirama
Membuat hati semakin sesak
Dan sulit untuk bernafas
Ku peluk diriku agar tenang...
Saatku lelah akan ku susun kata
Fikiranku masih melayang
Hatiku masih bimbang
Mulut pun belum menemukan kata yang tepat
Betapa susahnya kata yang ingin ku ucap
Bolehkah aku?
Pantaskah aku?
Siapalah aku?
Kata itu mengganggu sekali
Menggangguku untuk bilang
I LOVE YOU
Saat aku dan langit saling menatap
Saling mengerti
Sakit,,
Berat,,
Menahannya...
Sampai saatnya kami tidak mampu lagi
Langit yang membasahi jendela kamarku
Dan aku pun membasahi pipiku
Jatuh begitu deras
Jeritku dan petirnya saling berirama
Membuat hati semakin sesak
Dan sulit untuk bernafas
Ku peluk diriku agar tenang...
Saatku lelah akan ku susun kata
Fikiranku masih melayang
Hatiku masih bimbang
Mulut pun belum menemukan kata yang tepat
Betapa susahnya kata yang ingin ku ucap
Bolehkah aku?
Pantaskah aku?
Siapalah aku?
Kata itu mengganggu sekali
Menggangguku untuk bilang
I LOVE YOU
Friday, 16 September 2016
SUDDENLY
Aku tak bisa berkata apapun
Tak ada kata satupun yang dapat keluar dari
mulutku
Karena aku sudah tak tau lagi cara untuk
melihatmu
Sementara didalam sana
Di tempat
yang jauh didalam hatiku
Sebuah rindu yang sangat menyakitiku
Ku berjalan sendiri, sungguh aku sendiri
Sebuah rindu yang sangat menyakitiku
Ku berjalan sendiri, sungguh aku sendiri
Aku harap itu senyummu saat ku melihat ke
belakang
Dan kau temukanku yang takut sendirian
Dan kau temukanku yang takut sendirian
Dengan senyum itu, kau temaniku berjalan
Aku takkan takut lagi
Nampaknya, hanya bayangmu
Yang akan terlihat berdiri dibelakangku
Sepanjang hari aku berjalan
Dengan perasaan yang membingungkan ini
Itu kamu atau hanya bayangmu?
Tiba-tiba aku berhenti berjalan
Begitu takut untuk melihat kebelakang
Aku menangis di sisa jalanku
Sekarang katakanlah...
Sekarang katakanlah...
Katakan apa yang harus ku lakukan?
Sekarang katakanlah...
Bahwa itu kamu, di belakangku
Aku menginginkanmu..
Ini membuatku merasa gila
Tak hentiku berharap untuk bertemu
Rasa ini benar akan membunuhku
Tidak..
Tidak..
Jangan ragu
Aku mohon datanglah padaku sekarang
Aku tidak baik-baik saja untuk berjalan sendiri
Jangan katakan aku baik berjalan tanpamu
Setidaknya berjanjilah padaku
Aku tidak baik-baik saja untuk berjalan sendiri
Jangan katakan aku baik berjalan tanpamu
Setidaknya berjanjilah padaku
Datanglah dalam tidurku
Katakan kau merindukanku
Agar ku tetap ingat suaramu
Serta senyummu
Aku benar menginginkanmu
Benar membuatku sangat gila
Apalagi yang ku bisa selain berharap?
Tidak bisakah kau datang padaku sekarang?
Aku mohon datanglah padaku sekarang
Rasa Ini Bisa Membunuhku
Aku mohon...
Aku mohon...
NB: begitu menyakitkan, aku benar-benar menangis menulisnya wkwkwk alaaay... hiks
Thursday, 7 January 2016
Surat untuk Calon Suami
Assalamualaikum kanda yang kuimpikan,,,
Bagaimana kabarmu hari ini? Sudahkah
kau bsuh wajahmu dengan sucinya air wudhu, yang membuat wajah bersahajamu
diliputi cahaya? Sudahkah malam tadi kau habiskan sepertiganya dengan
bermunajat kepada-Nya? Sudahkah kau bulatkan azzam-mu untuk istiqamah di jaan-Nya?
Kanda...
Tegakkan bahumu, sempurnakan
semangatmu, penuhi dadamu dengan nama-Nya, jemputlah rizkimu dengan
sungguh-sungguh. Aku mengantarmu dengan selempang doa yang tersampir di bahu
angin. Semoga hari ini Allah melimpahkan keberkahan disetiap tarikan nafasmu. Penuhi
pundi-pundi amalmu dengan kebaikan, jangan sisakan sedikit pun waktumu untuk
kesia-siaan.
Malam nanti, aku kembali
menunggumu dalam hening doa-doaku. Sandarkan hatimu pada-Nya, agar Dia
memberimu kekuatan. Semoga esok hari kau tak lagi ragu menjemputku, menemani
hari-harimu.
Siapapun engkau, dimanapun
berada, semoga Allah menjagamu, hingga tibba waktunya perjuangan panjangu tak lagi
sendiri. Maka, kukuhkanlah kembali semangatmu. Semoga esok hari kau tak lagi ragu
untuk hadir menjemputku.
Wassalam...
“Ya Allah jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorng yang
melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang
yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tiada aku terjatuh dalam jurag cinta semu.
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu
melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam-Mu.
Ya Allah, jika Kau Halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku
melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu yng abadi
hanya kepada-Mu.”
~ Pemuda ~
Sebuah Syair yang saya kutip dari Muhammad
Iqbal
~ Pemuda ~
Dia pribadi yang
muslim
Berhati emas,
berpotensi prima
Yang dikala damai
Anggun petaka kijang
dari padang peburuan
Yang dikala perang
Perkasa bak harimau
kumbang
Dia perpaduan manis
empedu
Satu kali dengan
kawan
Lain kali dengan lawan
Yang lembut dalam
berbahasa
Yang teguh membawa
suluh
Angannya sederhana
Citanya mulia
Tinggi dalam
keutamaan dalam hati-hati
Tinggi budi, rendah
hati
Dialah sutera halus
ditengah sahabat tulus
Dialah baja
Ditentangnya musuh
durhaka
Dia bagai gerimis
atau embun tiris
Yang memekarkan
bunga-bunga
Yng melambaikan
tagkai-tangkai
Dia juga putting beliung
Yang melemparkan
ombak menggunung
Yang mengguncangkan
lau ke relung-relung
Dialah gemericik air
di taman sari, asri
Dia juga penumbang
segala belantara
Segala sahara
Dialah pertautan
Agung Iman Abu Bakar
Perkasa Ali
Teguhnya Salman
Mandirinya di tengah
massa yang bergoyang
Ibarat entera ulama
di tengah gulita sahara
Dia pilih Syahid Fi Sabilillah atas segala kursi
dan upeti
Dia menuju bintang
menggapai malaikat
Dia tentang tindak
kuffar pola aniya dimana saja
Maka nilainy pun
membumbung tinggi
Harganya semakin tak
terperi
Maka siapakah yang
sanggup membelinya?
Kecuali Rabb-nya
Subscribe to:
Posts (Atom)