Monday 23 November 2015

Kamu

Teruntuk dirimu yang selalu dan tak pernah berhenti ada dalam pikiran ini

Teruntuk dirimu yang selalu bersemayam dalam lubuk hati ini

Kini ku terjebak mencintaimu dalam diamku

Ada apa denganku?
Apa kau pikir ini mudah?
Apakah kita bisa bertukar posisi?

Bukankah kau sangat beruntung dicintai dengan begitu hebatnya?
Bahkan smpai aku pernah lupa dengan sang Pemilik Cinta yang menghadirkan cinta
Lalu apa yang kuharapkan?
Jelaslah balasan darimu.
Tapi itu dulu,,,
Dulu sebelum aku menyadari apa arti cinta sesungguhnya

Dan aku berterimakasih kepadamu
Karena kau tak memberiku balasan
Andai kau beri sedikit saja balasan,
Mungkin aku akan tetap tersipu hanya kepadamu dan melupakan Kebesaran Tuhanku

Sadarku kini hati tak seharusnya ku tambatkan sepenuhnya pada makhluk
Aku yang mencinta akupun yang bersalah,
Bersalah karena sangat berharap pada makhluk-Nya
Kenapa aku seperti ini?
Itu yang selalu menjadi pertanyaan untuk diriku sendiri

Selagi masih nafas ini berhembbus,
Ku yakin Tuhanku masih menuntunku untuk kembali
Kembali berharap pada-Nya
Berharap kelak Dia akan menghadirkanmu yang selama ini ku nanti

Diam yang akan menciptakan damai hati,
Hati yang tenang bersama sang Pemilik Hati

0 comments:

Post a Comment

Monday 23 November 2015

Kamu

Posted by Unknown at 23:02
Teruntuk dirimu yang selalu dan tak pernah berhenti ada dalam pikiran ini

Teruntuk dirimu yang selalu bersemayam dalam lubuk hati ini

Kini ku terjebak mencintaimu dalam diamku

Ada apa denganku?
Apa kau pikir ini mudah?
Apakah kita bisa bertukar posisi?

Bukankah kau sangat beruntung dicintai dengan begitu hebatnya?
Bahkan smpai aku pernah lupa dengan sang Pemilik Cinta yang menghadirkan cinta
Lalu apa yang kuharapkan?
Jelaslah balasan darimu.
Tapi itu dulu,,,
Dulu sebelum aku menyadari apa arti cinta sesungguhnya

Dan aku berterimakasih kepadamu
Karena kau tak memberiku balasan
Andai kau beri sedikit saja balasan,
Mungkin aku akan tetap tersipu hanya kepadamu dan melupakan Kebesaran Tuhanku

Sadarku kini hati tak seharusnya ku tambatkan sepenuhnya pada makhluk
Aku yang mencinta akupun yang bersalah,
Bersalah karena sangat berharap pada makhluk-Nya
Kenapa aku seperti ini?
Itu yang selalu menjadi pertanyaan untuk diriku sendiri

Selagi masih nafas ini berhembbus,
Ku yakin Tuhanku masih menuntunku untuk kembali
Kembali berharap pada-Nya
Berharap kelak Dia akan menghadirkanmu yang selama ini ku nanti

Diam yang akan menciptakan damai hati,
Hati yang tenang bersama sang Pemilik Hati

0 comments on "Kamu"

Post a Comment

 

Catatanku Template by Ipietoon Cute Blog Design