Bukan bermaksud apa, tapi
bagaimana ku ingin mengetahui dirimu seperti apa padaku. Ku menganggapmu special
selalu, dan menganggap hari special mu juga special. Tahun kemarin ku lakukan
itu, tapi sepertinya kau tak mengerti kalau aku menyayangimu ((sejujurnya). Aku
hanya berharap kau menyayangiku pula, aku tau kau lakukan itu juga padaku tahun
kemarin. Tapi aku tak melihat bahwa itu tulus dari hatimu. Aku hanya melihat
sosokmu memaksakannya karna sikapku yang meminta kau menyayangiku.
Aku berniat tidak September
tahun ini, tapi aku tak tega, benar-benar tak tega membohongi perasaanku bahwa
ku menyayangimu. Dan akhirnya ku lakukan (lagi). Disini hanya kau satu-satunya
teman yang sabar menghadapi semua sifatku, kau mampu menyembunyikan kekesalanmu
padaku akan sikapku. Maafkan aku karna sifatku yang selalu begitu padamu. Aku
tau, kau tak pernah marah apalagi membalas. Aku selalu berdoa untukmu agar kau
selalu dilindungi oleh-Nya. Karna aku tau, aku melihatmu sering
terombang-ambing oleh sesuatu hal yang baru. Semoga Tuhan selalu menjaga,
melindungi, mengingatkan dan menunjukkan kebenaran untukmu. Really love you
*friend*
0 comments:
Post a Comment