Dan luka
Sepi
Dan luka
Sayatan lancip ujung cintamu
Dalam....
Kau taburi air campur garam
Tak tertuliskan
Perih....
Dalam cinta tiadalah demikian
Keakraban sepi bukan melankoli
Hanya ingin ku maknai sunyi ini
Tergesa datang terburu pergi
Dan luka sayatan sepi mempertanyakan emosi
Apasih yang kau maui??
Tuesday, 7 February 2017
Saturday, 1 October 2016
Aku dan Langit
Hari ini sama dengan hari itu
Saat aku dan langit saling menatap
Saling mengerti
Sakit,,
Berat,,
Menahannya...
Sampai saatnya kami tidak mampu lagi
Langit yang membasahi jendela kamarku
Dan aku pun membasahi pipiku
Jatuh begitu deras
Jeritku dan petirnya saling berirama
Membuat hati semakin sesak
Dan sulit untuk bernafas
Ku peluk diriku agar tenang...
Saatku lelah akan ku susun kata
Fikiranku masih melayang
Hatiku masih bimbang
Mulut pun belum menemukan kata yang tepat
Betapa susahnya kata yang ingin ku ucap
Bolehkah aku?
Pantaskah aku?
Siapalah aku?
Kata itu mengganggu sekali
Menggangguku untuk bilang
I LOVE YOU
Saat aku dan langit saling menatap
Saling mengerti
Sakit,,
Berat,,
Menahannya...
Sampai saatnya kami tidak mampu lagi
Langit yang membasahi jendela kamarku
Dan aku pun membasahi pipiku
Jatuh begitu deras
Jeritku dan petirnya saling berirama
Membuat hati semakin sesak
Dan sulit untuk bernafas
Ku peluk diriku agar tenang...
Saatku lelah akan ku susun kata
Fikiranku masih melayang
Hatiku masih bimbang
Mulut pun belum menemukan kata yang tepat
Betapa susahnya kata yang ingin ku ucap
Bolehkah aku?
Pantaskah aku?
Siapalah aku?
Kata itu mengganggu sekali
Menggangguku untuk bilang
I LOVE YOU
Labels:
Rury
Friday, 16 September 2016
SUDDENLY
Aku tak bisa berkata apapun
Tak ada kata satupun yang dapat keluar dari
mulutku
Karena aku sudah tak tau lagi cara untuk
melihatmu
Sementara didalam sana
Di tempat
yang jauh didalam hatiku
Sebuah rindu yang sangat menyakitiku
Ku berjalan sendiri, sungguh aku sendiri
Sebuah rindu yang sangat menyakitiku
Ku berjalan sendiri, sungguh aku sendiri
Aku harap itu senyummu saat ku melihat ke
belakang
Dan kau temukanku yang takut sendirian
Dan kau temukanku yang takut sendirian
Dengan senyum itu, kau temaniku berjalan
Aku takkan takut lagi
Nampaknya, hanya bayangmu
Yang akan terlihat berdiri dibelakangku
Sepanjang hari aku berjalan
Dengan perasaan yang membingungkan ini
Itu kamu atau hanya bayangmu?
Tiba-tiba aku berhenti berjalan
Begitu takut untuk melihat kebelakang
Aku menangis di sisa jalanku
Sekarang katakanlah...
Sekarang katakanlah...
Katakan apa yang harus ku lakukan?
Sekarang katakanlah...
Bahwa itu kamu, di belakangku
Aku menginginkanmu..
Ini membuatku merasa gila
Tak hentiku berharap untuk bertemu
Rasa ini benar akan membunuhku
Tidak..
Tidak..
Jangan ragu
Aku mohon datanglah padaku sekarang
Aku tidak baik-baik saja untuk berjalan sendiri
Jangan katakan aku baik berjalan tanpamu
Setidaknya berjanjilah padaku
Aku tidak baik-baik saja untuk berjalan sendiri
Jangan katakan aku baik berjalan tanpamu
Setidaknya berjanjilah padaku
Datanglah dalam tidurku
Katakan kau merindukanku
Agar ku tetap ingat suaramu
Serta senyummu
Aku benar menginginkanmu
Benar membuatku sangat gila
Apalagi yang ku bisa selain berharap?
Tidak bisakah kau datang padaku sekarang?
Aku mohon datanglah padaku sekarang
Rasa Ini Bisa Membunuhku
Aku mohon...
Aku mohon...
NB: begitu menyakitkan, aku benar-benar menangis menulisnya wkwkwk alaaay... hiks
Labels:
Rury
Subscribe to:
Comments (Atom)
Tuesday, 7 February 2017
Luka (II)
Dan luka
Sepi
Dan luka
Sayatan lancip ujung cintamu
Dalam....
Kau taburi air campur garam
Tak tertuliskan
Perih....
Dalam cinta tiadalah demikian
Keakraban sepi bukan melankoli
Hanya ingin ku maknai sunyi ini
Tergesa datang terburu pergi
Dan luka sayatan sepi mempertanyakan emosi
Apasih yang kau maui??
Sepi
Dan luka
Sayatan lancip ujung cintamu
Dalam....
Kau taburi air campur garam
Tak tertuliskan
Perih....
Dalam cinta tiadalah demikian
Keakraban sepi bukan melankoli
Hanya ingin ku maknai sunyi ini
Tergesa datang terburu pergi
Dan luka sayatan sepi mempertanyakan emosi
Apasih yang kau maui??
Saturday, 1 October 2016
Aku dan Langit
Hari ini sama dengan hari itu
Saat aku dan langit saling menatap
Saling mengerti
Sakit,,
Berat,,
Menahannya...
Sampai saatnya kami tidak mampu lagi
Langit yang membasahi jendela kamarku
Dan aku pun membasahi pipiku
Jatuh begitu deras
Jeritku dan petirnya saling berirama
Membuat hati semakin sesak
Dan sulit untuk bernafas
Ku peluk diriku agar tenang...
Saatku lelah akan ku susun kata
Fikiranku masih melayang
Hatiku masih bimbang
Mulut pun belum menemukan kata yang tepat
Betapa susahnya kata yang ingin ku ucap
Bolehkah aku?
Pantaskah aku?
Siapalah aku?
Kata itu mengganggu sekali
Menggangguku untuk bilang
I LOVE YOU
Saat aku dan langit saling menatap
Saling mengerti
Sakit,,
Berat,,
Menahannya...
Sampai saatnya kami tidak mampu lagi
Langit yang membasahi jendela kamarku
Dan aku pun membasahi pipiku
Jatuh begitu deras
Jeritku dan petirnya saling berirama
Membuat hati semakin sesak
Dan sulit untuk bernafas
Ku peluk diriku agar tenang...
Saatku lelah akan ku susun kata
Fikiranku masih melayang
Hatiku masih bimbang
Mulut pun belum menemukan kata yang tepat
Betapa susahnya kata yang ingin ku ucap
Bolehkah aku?
Pantaskah aku?
Siapalah aku?
Kata itu mengganggu sekali
Menggangguku untuk bilang
I LOVE YOU
Friday, 16 September 2016
SUDDENLY
Aku tak bisa berkata apapun
Tak ada kata satupun yang dapat keluar dari
mulutku
Karena aku sudah tak tau lagi cara untuk
melihatmu
Sementara didalam sana
Di tempat
yang jauh didalam hatiku
Sebuah rindu yang sangat menyakitiku
Ku berjalan sendiri, sungguh aku sendiri
Sebuah rindu yang sangat menyakitiku
Ku berjalan sendiri, sungguh aku sendiri
Aku harap itu senyummu saat ku melihat ke
belakang
Dan kau temukanku yang takut sendirian
Dan kau temukanku yang takut sendirian
Dengan senyum itu, kau temaniku berjalan
Aku takkan takut lagi
Nampaknya, hanya bayangmu
Yang akan terlihat berdiri dibelakangku
Sepanjang hari aku berjalan
Dengan perasaan yang membingungkan ini
Itu kamu atau hanya bayangmu?
Tiba-tiba aku berhenti berjalan
Begitu takut untuk melihat kebelakang
Aku menangis di sisa jalanku
Sekarang katakanlah...
Sekarang katakanlah...
Katakan apa yang harus ku lakukan?
Sekarang katakanlah...
Bahwa itu kamu, di belakangku
Aku menginginkanmu..
Ini membuatku merasa gila
Tak hentiku berharap untuk bertemu
Rasa ini benar akan membunuhku
Tidak..
Tidak..
Jangan ragu
Aku mohon datanglah padaku sekarang
Aku tidak baik-baik saja untuk berjalan sendiri
Jangan katakan aku baik berjalan tanpamu
Setidaknya berjanjilah padaku
Aku tidak baik-baik saja untuk berjalan sendiri
Jangan katakan aku baik berjalan tanpamu
Setidaknya berjanjilah padaku
Datanglah dalam tidurku
Katakan kau merindukanku
Agar ku tetap ingat suaramu
Serta senyummu
Aku benar menginginkanmu
Benar membuatku sangat gila
Apalagi yang ku bisa selain berharap?
Tidak bisakah kau datang padaku sekarang?
Aku mohon datanglah padaku sekarang
Rasa Ini Bisa Membunuhku
Aku mohon...
Aku mohon...
NB: begitu menyakitkan, aku benar-benar menangis menulisnya wkwkwk alaaay... hiks
Subscribe to:
Comments (Atom)